Sabtu, 12 April 2014

Bibliografi

Bibliografi

Bibliografi (dari bahasa Yunani βιβλιογραφία, bibliographia, secara harfiah "penulisan buku"), sebagai sebuah praktik, adalah buku studi akademis seperti fisik, benda-benda budaya, dalam pengertian ini, juga dikenal sebagai bibliology (dari bahasa Yunani-λογία,-logia) . Secara keseluruhan, bibliografi tidak peduli dengan isi buku-buku sastra, melainkan lebih kepada "bookness" buku.
Sebuah bibliografi, produk dari praktik bibliografi, adalah daftar sistematis buku dan karya-karya lain seperti artikel jurnal. Bibliografi berkisar dari "karya dikutip" daftar di akhir buku dan artikel untuk menyelesaikan, publikasi independen. Sebagai karya-karya yang terpisah, mereka mungkin dalam volume terikat seperti yang ditunjukkan di sebelah kanan, atau terkomputerisasi database bibliografis. Sebuah katalog perpustakaan, meskipun tidak disebut sebagai bibliografi, adalah bibliografis di alam. Bibliografi karya-karya hampir selalu dianggap sebagai sumber tersier.

Unsur-unsur  Bibliografi

Untuk persiapan yang baik agar tidak ada kesulitan dalam penyusunan bibiografi itu, tiap penulis harus tahui pokok-pokok mana yang harus dicatat. Pokok yang paling penting yang harus dimasukkan dalam sebuah bibliografi adalah :
1).     Nama penulis, yang dikutip secara lengkap.
  • Untuk penulis-penulis asing nama keluarga diletakkan paling depan. Hal ini menentukan urutan huruf dalam daftar pustaka. Untuk penulis Indonesia yang menentukan urutan alfabetisnya ialah huruf pertama. Nama sendiri.
  • Jika penulis terdiri dari dua atau tiga orang, semua nama dicantumkan. Jika penulis lebih dari tiga orang ditulis singkatan et. al. (dan kawan-kawan/dkk).
  • Jika dalam sumber bacaan terdapat beberapa tulisan yang di tulis oleh penulis yang sama maka sumber bacaaan itu disusun berurutan. Nama penulis hanya ditulis  urutan pertama, karya urutan kedua dan sterusnya tidak ditliskan tetapi diganti dengan garis sepanjang tujuh ketikan. Nama penulis maupun garis, diakhiri dengan titik.

2).     Judul Buku, termasuk judul tambahannya.
       Cara menuliskan judul buku pada catatan kaki sama dengan cara menuliskan di daftar pustaka. Judul tulisan ketik dengan huruf kapital untuk setiap awal kata kecali kata tugas. Judul buku diletakan diantara tanda kutip dan diakhiri dengan tanda koma. Judul buku diketik dengan dengan jarak dua ketukan dari tanda titik di belakang nama penulis.
3).    Data publikasi: penerbit, tempat terbit, tahun terbit, cetakan ke-berapa, nomor jilid, dan tebal (jumlah halaman) buku tersebut.
Data publikasi dimulai dengan tempat penerbitan dan akhiri dengan titik dua, kemudian dengan jarak satu sela ketukan dilanjutkan dengan nama badan penerbit, ditutup dengan koma, sela satu ketukan kemdian diikuti tahun penerbitan yang ditulis dengan angka arab dan diakhiri dengan titik. Jarak data publikasi dengan judul dua sela ketukan.
4).    Untuk sebuah artikel diperlukan pula judul artikel yang bersangkutan, nama majalah, jilid. nomor dan tahun.
Dalam daftar pustaka nama buku atau nama majalah dengan cara yang sama dengan judul tulisan yaitu dengan huruf kapital untuk setiap awal kata dan diberi garis bawah. Nama buku diakhiri dengan tanda titik, tetapi untuk nama majalah diakhiri dengan tanda koma.

Penyusunan Bibliografi
  • Nama pengarang diurutkan berdasarkan urutan abjad.
  • Jika tidak ada nama pengarang, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan abjad.
  • Jika untuk seorang pengarang terdapat lebih dari satu bahan refrensi, untuk refrensi kedua dan seterusnya, nama pengarang tidak diikutsertakan, tetapi diganti dengan garis sepanjang 5 atau 7 ketikan.
  • Jarak antara baris dengan baris untuk satu refrensi adalah satu spasi. Namun, jarak antara pokok dengan pokok lain adalah dua spasi.
  • Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak tiga atau empat ketikan.


Jenis-Jenis Bibliografi

Jenis bibliografi yang dihasilkan dalam pembuatan publikasi sekunder akan tergantung pada jenis pustaka yang akan didaftar. Misalnya akan dibuat daftar yang berasal dari deskripsi katalog buku yang dimiliki perpustakaan, maka daftar tersebut dapat dinamakan daftar katalog. Sementara jika daftar yang disusun berdasarkan judul artikel suatu majalah, maka daftar tersebut dapat disebut daftar isi.
Dari segi cara penyajian dan uraian deskripsinya, bibliografi dibagi menjadi:
  1. Bibliogrfi deskriptif, yaitu bibliografi yang dilengakapi deskripsi singkat yang didapat dari gambaran fisik yang tertera atau tertulis dalam bahan pustaka. Seperti judul buku atau majalah, judul artikel, nama pengarang, data terbitan (impresium), kolasi serta kata kunci dan abstrak yang tertulis.
  2. Bibliografi evaluatif, yaitu bibliografi yang dilengkapi dengan evaluasi tentang suatu bahan pustaka. Evaluasi ini biasanya mencakup penilaian terhadap isi suatu bahan pustaka atau artikel.


Cakupan Bibliografi

Dari segi cakupanya, bibliografi dapat dibagi menjadi:
  • Bibliografi retrospektif, yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka yang telah diterbitkan pada jaman yang lampau. Misalnya “Bibliografi sejarah perang Dipenogoro”.
  • Bibliografi terkini/current, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan yang sedang atau masih terbit saat ini. Contohnya Ulrich’s International Periodicals Directory.
  • Bibliografi selektif, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan tertentu dengan tujuan tertentu. Misalnya “Buku bacaan terpilih untuk anak usia pra sekolah”.
  • Bibliografi subjek, yaitu jenis bibliografi yang mencatat bahan pustaka atau artikel pada bidang ilmu dan subjek tertentu. Misalnya “Bibliografi khusus ternak kelinci”.
  • Biliografi nasional, yaitu jenis bibliografi yang mencatat terbitan suatu negara atau daerah regional tertentu. Contohnya “Bibliografi Nasional Indonesia”.


Penentuan cakupan/topik suatu bibliografi ditentukan berdasarkan berbagai pertimbangan antara lain :
  • Permintaan pengguna
  • Topik yang sedang berkembang atau yang banyak diperlukan saat itu
  • Dokumentasi koleksi yang dimiliki
  • Mandat instansi


Bagian-bagian Bibliografi

Suatu deskripsi bibliografi biasanya terdiri dari :
  •  Judul : berisi judul artikel atau judul buku yang akan dideskripsikan
  • Kepengarangan : berisi nama pengarang perorangan atau pengarang badan korporasi
  • Sumber : berisi judul jurnal, judul prosiding, atau judul buku dimana informasi tersebut berada
  • Data terbitan (impresium): berisi data tentang kota terbit, nama terbit, dan tahun terbit
  • Keterangan fisik buku (kolasi), yang berisi halaman lokasi artikel ditemukan.
  • Keterangan informasi, seperti kata kunci dan abstrak
  • Keterangan tambahan , seperti lokasi rak penyimpanan, kode call number, perpustakaan pemilik bahan pustaka, dan sebagainya.


Manfaat Bibliografi

Pencatatan informasi mengenai koleksi perpustakaan dalam bentuk bibliografi dilakukan dengan berbagai alasan antara lain:
  • Jumlah koleksi perpustakaan yang semakin meningkat bentuk dan bidang kajiannya
  • Kebutuhan informasi para pengguna yang semakin beragam dan meningkat jumlahnya
  • Upaya untuk meningkatkan kualitas layanan penelusuran informasi yang cepat dan tepat
Oleh karena itu penyusunan suatu daftar bibliografi mempunyai fungsi utama untuk membantu pemakai mencari dan menelusuri informasi tertentu. Fungsi lain dari bibliografi adalah sebagai bagian dari jasa pelayanan perpustakaan kepada pemakai. Dengan menerbitkan suatu bibliografi, pustakawan dapat menawarkan koleksinya kepada pemakai tanpa harus mengeluarkan seluruh koleksi yang dimilikinya, serta dapat menjangkau pengguna yang tinggal jauh dari perpustakaan. Dengan demikian maka, bibliografi dapat digunakan sebagai:
  • Bahan rujukan terhadap koleksi perpustakaan
  • Daftar koleksi yang dimiliki perpustakaan
  • Daftar informasi bahan pustaka mengenai suatu bidang kajian tertentu, dan sebagainya.



Contoh Bibliografi dari buku diatas :
Warren J. Keegan. 1996. Manajemen Pemasaran Global, Jakarta : PT Prenhallindo.


SUMBER :


Minggu, 23 Maret 2014

Definisi Catatan Kaki dan Kutipan

Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada  kaki halaman atau akhir bab terhadap tulisan yang bersangkutan pada sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki terbagi menjadi 3 macam (Sumber Referensi, Catatan Penjelas, Gabungan Sumber Referensi & Penjelas). Beberapa unsur pendukungnya (Pengarang, Judul, Data publikasi, Nomor halaman). Catatan kaki dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

  • Pembuktian, menunjukkan tempat/sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan orang lain
  • Memberi apresiasi, penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya
  • Menyampaikan keterangan tambahan memperkuat uraian di lura persoalan dalam teks, biasanya berupa: cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting, dan sebagainya
  • Merujuk bagian lain dalam tulisan, referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu.


Dalam pembuatan catatan kaki terdapat beberapa teknik yang diketahui oleh umum, antara lain :

  • Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
  • Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
  • Beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan
  • Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
  • Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama
  • Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama.


Kutipan

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Menurut Keraf (1997), walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
Jenis-jenis kutipan yang diketahui sebagai berikut :

  • Kutipan tidak langsung, mengutip ide/konseporang lain dengan menggunakan bahasa/kalimat sendiri. Kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan mencantumkan nama pengarang dan nomor halaman sumber kutipan. Contoh : Seni adalah kecakapan, ketrampilan, kapabilitas, kompetensi (Endarmoko, 582)
  • Kutipan langsung, mengutip ide/konsep oranglain sesuai dengan tulisan/kalimat aslinya. Bentuk penulisan sumber kutipan pada kutipan langsung sama dengan bentuk penulisan sumber pada kutipan tidak langsung. Yang membedakan adalah penulisan kalimat kutipan.
ü  Kutipan langsung pendek, jika kalimat yang dikutip sama dengan atau kurang dari 3 baris, kalimat yang dikutip ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip. Contoh : Menurut Moleong “validitas internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variabel terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variabel bebas dapat dikontrol” (322).

ü  Kutipan langsung panjang, jika kalimat yang dikutip lebih dari 3 baris, kalimat kutipan ditulis pada paragraf tersendiri, dengan jarak 1 cm atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari margin kiri teks, dengan jarak antar baris 1,5 spasi. Contoh : Menurut Moleong, pemisahan/pemotongan (slicing) adalah proses mengidentifikasikan kaitan secara formal di antara kategori-kategori. Dalam hal ini analisis, memusatkan perhatiannya pada kategori-sentral yang muncul dari analisis sebelumnya. Kemudian kita mencoba melihat rinciannya pada beberapa aspek dalam kategori seperti: bagaimanakah hal itu berbeda secara konseptual, bagaimana mereka terkait satu dengan lainnya, apakah hal-hal itu berada pada satu tingkatan atau tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah? (293).


Contoh Catatan Kaki dan Kutipan
Judul Buku : Permukiman Tionghoa di Singkawang
Pengarang : Any Rahmayani



Catatan kaki : 24 Smatiaokioe merupakan kongsi yang lebih banyak bergerak dibidang pertanian. Bersama dengan kongsi Thaikong, kongsi ini pernah berada dalam naungan kongsi Foshoen di Monterado.
Kutipan : Pada masa kejayaan, setiap tambang emas mampu mengeluarkan dan untuk kepentingan-kepentingan publik seperti membuat dan memelihara trotoar yang luas, membuat jembatan serta pemeliharaan dan pembersihan sungai (Engelhard, 1899: 244).
Kutipan diatas termasuk dalam kutipan tidak langsung.


Catatan kaki : 23 Walaupun pada 1825 pernah meningkat menjadi lima kongsi.
Kutipan : Jumlah kongsi-kongsi yang ada dalam kongsi besar Fo Sjoen yang kemudian dikenal dengan Fo Sjoen Tjoenghang terus berkurang. Pada 1807 menjadi duabelas kongsi dan 1808 menjadi empat kongsi (Engelhard, 1899: 243)23
Kutipan diatas termasuk kutipan tidak langsung.



Catatan kaki : 29 Heidhues, dengan mengutip tulisan Yuan Bingling dalam Chinese Democraties, juga menyebutkan adanya kongsi pertanian ini (Heidhues, 2008: 55).
Kutipan : (berada pada paragraf pertama - no.2)

Minggu, 29 Desember 2013

Tiada Indah Seindah Nama-Mu

Tiada yg paling mengerti aku selain Engkau,
tiada yg paling setia selainMu wahai Zat yg maha merajai langit dan bumi..
Tiada yg lebih menentramkan jiwa selain berserah kpdMu..
Engkau tak pernah lelah menemani sepertiga terakhir malamku..
Engkau tak pernah lalai memayungi setiap jejak langkahku..
Engkau tak pernah bosan mendengar segala keluh kesahku..
Engkau tiada henti memberi segala pintaku..

Tatkala teguranMu menyapa,
aku mulai berkaca atas segalanya..
Air mata kian berderai mengiringi setiap ingatan akan semua pengkhianatanku padaMu..
Tak mampu jika harus menyebutkan semua yg tlah Kau beri,
tak sebanding dgn apa yg ku baktikan kpdMu yaa illahi..
Terlampau sering aku menduakanMu,
tak jarang pula aku melalaikan perintahMu,
dan terkadang seakan tak lagi mempedulikan asmaMu,
pepasir di pantai mungkin pantas mengibaratkan dosa-dosaku..
Gunung-gunung bagaikan tumpukan khilafku..
Dan setetes air lautan adalah kebaikanku..
Sungguh merasa teramat kecil aku dihadapanMu yaa Allah,
namun kesombongan,kemunafikan dan kena'ifan diri ini membuatku merasa dunia adalah segalanya..
Izinkan aku menebus segala khilaf dan dosa2ku..
Sempatkan aku meraih pengampunanMu..
Tuntun aku agar senantiasa berada di jalanMu..
Sesungguhnya aku termasuk orang yg merugi bila Kau tak menerima kata taubatku..
Astaghfirullahal'adzim, tak jemu aku panjatkan permohonan ampun kepadaMu wahai Tuhan yg maha penerima taubat..
Iman dan islam telah mengalir dalam darahku sejak aku dilahirkan..

Maka izinkan ketika ruh ku meninggalkan jasad dalam keadaan husnul khotimah . . Yaa azza wajalla

WANITA MUSLIMAH

Tak ada yg lebih memuliakan wanita dari islam..
Wanita muslimah layaknya sebuah permata di dasar lautan yg masih tertutup rapat dalam kerang..
Tak semua orang dapat menggapainya, kecuali orang-orang yang benar-benar mengidamkanya dan bersedia menjadikanya perhiasan hidupnya..
Begitu juga dengan seorang muslimah sejati, tak mudah dimiliki setiap lelaki, hanya yg berani dan benar-benar ingin menjadikanya kekasih dunia akhirat..
Muslimah sejati penuh misteri, ketika lelaki yg bukan mahromnya mendekat ia sangat takut kecantikanya terlihat,
namun kelak dihadapan suaminya ia berubah laksana bidadari yg turun dari surga..
Pesona kecantikanya  ia simpan hanya untuk lelaki yg berhak, yakni lelaki sholeh yang mempunyai nyali untuk mempersuntingnya..
Wanita muslimah bukan seperti kue di pasar, yang dengan mudah setiap orang menyentuhnya tanpa kepastian untuk membeli..
Wanita muslimah bukan seperti emas yang di jual tanpa kotak segel, yang setiap orang bisa menjajalkannya lalu mencoba yang lainnya..
Melainkan seperti berlian dalam kotak yangg terkunci dan hanya orang yang sudah membelinya yang berhak menerima kunci dan membukanya serta menikmati keindahannya..
Wanita muslimah ketika bersolek tidak pernah meninggalkan perisai kebanggaannya yang menjadi simbol kehormatan dan kesuciaannya..
Wanita muslimah menyematkan setangkai cinta pada tabir pelindungnya..
Jilbab laksana rumah berjalan untuknya..
Wanita muslimah mengikrarkan bahwa cinta pertamanya adalah Allah SWT .
Wanita muslimah ketika ditanyakan perihal alasan ia memilih si fulan sebagai pendamping hidupnya, ia akan berkata "karena dia mengagungkan tauhid, karena perilakunya yang sesuai sunah, karena itu aku mencintainya"

subhanallah..
Begitu mulia islam memandang wanita, semoga artikel ini bisa menjadi bahan renungan untuk kita, dan menjadi motivasi untuk selalu memperbaiki diri. Saya pun malu ketika menulis artikel ini, karena saya belum mampu menjadi wanita muslimah yang tergambar dalam artikel ini. Namun perlahan saya akan mencoba untuk menjadi lebih baik, semoga kita senantiasa mendapat cintaNya.

TANGAN - TANGAN MULIA

              Suatu ketika Rasulullah mencium tangan kasar seorang pekerja keras dan beliau memujinya bahwa tangan itu dicintai Allah. Sungguh luar biasa akhlak Nabi SAW…… Mencium tangan yang kering kerontang dan kasar. Padahal Nabi adalah manusia paling mulia dan paling tinggi derajatnya. Tangan seperti apakah yang mendapat kehormatan dan kemuliaan begitu tinggi sehingga mendapat kesempatan dicium oleh Kekasih Allah SWT?. Dalam sebuah riwayat disebutkan, bahwa tangan sahabat Saad bin Muadz Al-Anshari yang gosong tersengat matahari, kering kerontang dan kasar dicium oleh Rasulullah SAW, sahabat yang lain pun bertanya, kenapa baginda Rasulullah SAW melakukan hal itu. Rasulullah SAW pun menjelaskan, bahwa tangan itu adalah tangan yang tidak akan disentuh oleh api neraka, tangan itu adalah tangan yang dicintai Allah SWT karena tangan itu digunakan untuk bekerja keras menghidupi keluarganya.

            Tatkala itu Rasulullah bertemu Saad bin Mu’az, ketika bersalaman beliau merasakan telapak tangan Mu’az yang kasar. Kemudian beliau bertanya apakah sebabnya, Mu’az menjawab “saya membajak tanah untuk keluarga ya Rasulullah”. Mendengar jawaban itu Rasulullah mencium tangan Mu’az dan berkata “tangan ini tak akan disentuh api neraka”. Riwayat tersebut menggambarkan betapa Islam sangat menghargai orang-orang yang memiliki etos kerja yang tinggi. Orang yang bekerja dapat dikatakan sebagai jihad fi sabilillah, seperti sabda Nabi SAW “siapa yang bekerja keras untuk mencari nafkah keluarganya, maka ia adalah mujahid fi sabilillah” (HR Ahmad)

Senin, 21 Oktober 2013

Tugas 3 Bahasa Indonesia

Kesimpulan

Dari ketiga model penulisan diatas dapat disimpulkan bahwa cara melakukan penulisan kutipan yang benar yaitu dengan mencantumkan nama, tahun dan halaman sumber dari kata-kata yang ingin dikutip. Setiap penulis memiliki gaya penulisannya sendiri, namun kita tetap harus memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar berdasarkan teori yang ada.Juga pada penulisan catatan kaki. Catatan kaki tidak hanya digunakan untuk menjelaskan sumber dari kutipan yang diambil, tetapi juga bisa digunakan sebagai penjelasan terhadap sebuah pernyataan / teori. Begitu pula dengan daftar pustaka. Daftar pustaka tidak harus dicantumkan pada akhir buku saja, tetapi juga bisa kita tulis per bab dibagian akhirnya.

Saran

Dalam pembuatan kutipan, catatan kaki maupun daftar pustaka, kami menyarankan agar para penulis memperhatikan cara penulisan yang baik dan benar menurut aturan / teori yang ada, karena dengan mengikuti aturan/teori penulisan yang telah ditetapkan maka, sebuah karya tulis dapat diterima dan dimengerti oleh masyarakat secara luas.

Minggu, 20 Oktober 2013

Tugas 2 Bahasa Indonesia

GONJANG-GANJING SI POLTAK

    Sosok yang kerap kontroversi, menjadi dinamisator, dan terkadang provokator ialah politisi Partai Demokrat bernama Ruhut Sitompul yang lebih dikenal Poltak. Poltak juga merupakan sosok yang ceplas-ceplos dan sikapnya cenderung konfrontatif. Sebagai lawyer, beliau tergolong sukses, bisa dilihat dari koleksi Ferrari yang dimilikinya, walaupun bukan materi juga yang mesti jadi patokan sebuah kesuksesan. Beliau pernah mengungkapkan komitmennya untuk tidak mau menangani kasus korupsi, narkoba, dan judi. Namun, namanya tidak termasuk dalam politisi yang tidak mendukung pemberantasan korupsi versi Indonesia Corruption Watch (ICW).
       Kini, beliau pun tengah diterpa gonjang-ganjing pula. Ruhut dijegal oleh rekan-rekannya sesama anggota Komisi III untuk menjadi Ketua Komisi Hukum DPR RI tanpa alasan yang jelas. Asal bukan Ruhut. Bahkan persoalan rumah tangganya pun ikut terseret dan yang lain menganggap Ruhut tidak kompeten memimpin lembaga ini. Tidak sedikit yang menduga kalau penolakan terhadap Poltak ini tidak lepas dari sifat ceplas-ceplosnya. Persoalannya adalah, bagaimana integritas Ruhut terhadap profesi dan dunia politik? Sebaiknya, jika ada yang menentangnya untuk memimpin Komisi III gunakan standar integritas dan profesionalisme.
       Ditengah permasalahan, Ruhut menanggapi gendang anggota Komisi yang menolaknya. Ruhut menerima sejumlah talkshow yang bersama mereka. Tanpa pernah terlihat menegosiasi, Ruhut tetap berkonfrontasi dengan penentangnya. Poltak pun belum melancarkan serangan balik. Riuh rendah diseputar Poltak ini menarik untuk ditinjau dari peta politik terkini. Ini merupakan kejadian langka, dimana calon Ketua Komisi di DPR "ditolak" anggota Komisi tersebut. Gejala ini mesti dipandang sebagai refleksi jelang Pemilu 2014. Setiap individu dalam partai memiliki kecenderungan untuk positioning.


Yulia Puspita
Konstan, 16 Oktober 2013

Klender, Jakarta