GONJANG-GANJING SI POLTAK
Sosok
yang kerap kontroversi, menjadi dinamisator, dan terkadang provokator ialah
politisi Partai Demokrat bernama Ruhut Sitompul yang lebih dikenal Poltak.
Poltak juga merupakan sosok yang ceplas-ceplos dan sikapnya cenderung konfrontatif.
Sebagai lawyer, beliau tergolong sukses, bisa dilihat dari koleksi Ferrari yang
dimilikinya, walaupun bukan materi juga yang mesti jadi patokan sebuah
kesuksesan. Beliau pernah mengungkapkan komitmennya untuk tidak mau menangani
kasus korupsi, narkoba, dan judi. Namun, namanya tidak termasuk dalam politisi
yang tidak mendukung pemberantasan korupsi versi Indonesia Corruption Watch
(ICW).
Kini,
beliau pun tengah diterpa gonjang-ganjing pula. Ruhut dijegal oleh
rekan-rekannya sesama anggota Komisi III untuk menjadi Ketua Komisi Hukum DPR
RI tanpa alasan yang jelas. Asal bukan Ruhut. Bahkan persoalan rumah tangganya
pun ikut terseret dan yang lain menganggap Ruhut tidak kompeten memimpin
lembaga ini. Tidak sedikit yang menduga kalau penolakan terhadap Poltak ini
tidak lepas dari sifat ceplas-ceplosnya. Persoalannya adalah, bagaimana
integritas Ruhut terhadap profesi dan dunia politik? Sebaiknya, jika ada yang
menentangnya untuk memimpin Komisi III gunakan standar integritas dan
profesionalisme.
Ditengah
permasalahan, Ruhut menanggapi gendang anggota Komisi yang menolaknya. Ruhut
menerima sejumlah talkshow yang bersama mereka. Tanpa pernah terlihat
menegosiasi, Ruhut tetap berkonfrontasi dengan penentangnya. Poltak pun belum
melancarkan serangan balik. Riuh rendah diseputar Poltak ini menarik untuk ditinjau
dari peta politik terkini. Ini merupakan kejadian langka, dimana calon Ketua
Komisi di DPR "ditolak" anggota Komisi tersebut. Gejala ini mesti
dipandang sebagai refleksi jelang Pemilu 2014. Setiap individu dalam partai
memiliki kecenderungan untuk positioning.
Yulia Puspita
Konstan, 16 Oktober 2013
Klender, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar