Senin, 19 November 2012

SOAL ESSAY TEORI ORGANISASI UMUM 1


Soal Essay

1. Jelaskan yang dimaksud dengan Teori harapan (expectancy theory) dalam Teori Kontemporer!
      Jawab :
    Teori harapan dikemukakan oleh Victor Vroom menyatakan bahwa kecenderungan untuk berprilaku tertentu tergantung dari kuatnya harapan seberapa jauh prilaku tersebut akan memberikan hasil yang diinginkan.

2.   Sebutkan motivasi keberhasilan yang didorong oleh keinginan!
      Jawab :
      1. Tanggung jawab pribadi atas pemecahan masalah atau pencapaian tujuan
      2. Menerima umpan balik segera atas hasil prestasinya
      3. Menghadapi risiko yang memberikan tantangan

3.   Sebutkan dan Jelaskan tiga variable penting yang terdapat dalam Teori harapan?
      Jawab: 
  1. Daya tarik hasil : seberapa jauh individu memberi arti penting pada potensi hasil dan penghargaan yang dapat dicapai dalam pekerjaan.
  2. Hubungan kinerja penghargaan : derajat keyakinan individu bahwa tingkat kinerja (prestasi pekerjaan) akan memberikan hasil (penghargaan) yang diingini.
  3. Hubungan upaya kinerja : derajat presepsi individu bahwa melakukan tingkat upaya tertentu akan menghasilkan kinerja (prestasi pekerjaan).

SOAL PILIHAN GANDA TEORI ORGANISASI UMUM 1


Soal Pilihan Ganda

1. Teori-teori motivasi terbagi 2, yaitu Teori Motivasi Awal dan Teori Motivasi Kontemporer. Yang mana sajakah yang termasuk dalam Teori Motivasi Awal, kecuali.....
a. Teori Hierarki Kebutuhan                                   c. Teori X dan Y
b. Teori Tiga Kebutuhan                                        d. Teori Dua Faktor
Jawab : b

2. Salah satu Teori Motivasi adalah Teori Hierarki Kebutuhan (hierarchy of needs theory). Siapakah yang mengembangkan teori tersebut.....
a. Douglas Mc Gregor                                            c. Federick Herzberg
b. David Mc Clelland                                             d. Abraham Maslow
Jawab : d

3.   Manakah yang termasuk dalam Teori tiga kebutuhan......
a. Kebutuhan afiliasi                                               c. Kebutuhan fisiologis
c. Kebutuhan sosial                                               d. Kebutuhan aktualisasi diri
Jawab : a

Senin, 05 November 2012

Tulisan 3 Softskill


B. TEORI MOTIVASI KONTEMPORER
            Dengan perkembangan riset yang dilakukan secara terus menerus dibidang manajemen, para peneliti telah merumuskan berbagai teori baru mengenai motivasi.
1. Teori tiga kebutuhan
            David Mc Clelland mengembangkan teori tiga kebutuhan yang mengidentifikasikan tiga motif dalam bekerja :
  • Kebutuhan untuk mencapai hasil (need for achievement / n Ach), yaitu dorongan untuk berhasil mencapai tujuan.
  • Kebutuhan akan kekuasaan (need for power / n Pow), yaitu kebutuhan untuk membuat pihak lain berprilaku sesuai kehendaknya.
  • Kebutuhan untuk afiliasi (need for affiliation / n Aff), ialah keinginan akan hubungan persahabatan dan antar pribadi.

Motivasi keberhasilan didorong oleh keinginan akan (a) tanggung jawab pribadi atas pemecahan masalah atau pencapaian tujuan, (b) menerima umpan balik segera atas hasil prestasinya, dan (c) menghadapi risiko yang memberikan tantangan. Individu dengan motivasi ini memperoleh kepuasaan apabila dapat berhasil dalam berusaha mencapai tujuan.

2. Teori mencapai tujuan
        Teori mencapai tujuan (goal getting theory) menyatakan bahwa kemauan bekerja untuk mencapai tujuan merupakan sumber utama dari motiasi kerja. Dalam organisasi, manajemen harus mengusahakan agar tujuan individu sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, motivassi individu untuk mencapai tujuannya sekaligus juga mencapai tujuan organisasi.

3. Teori penguatan
            Teori penguatan (reinforcement theory) didukung oleh B.F.Skinner yang menyatakan bahwa prilaku individu merupakan fungsi dari konsekuensinya. Dalam arti bahwa konsekuensi yang menguntungkan akan memperkuat prilaku.

4. Teori Keadilan
            J. Stacey Adams mengembangkan teori keadilan (equity theory) yang menyatakan bahwa karyawan tidak hanya berkepentingan atas balas jasa  atau pengharagaan yang bersifat absolut untuk hasil kerjanya, tetapi juga relatif dihubungkan dengan apa yang diterima oleh karyawan lain.

5. Teori harapan
            Teori harapan (expectancy theory) yang dikemukakan oleh Victor Vroom menyatakan bahwa kecenderungan untuk berprilaku tertentu tergantung dari kuatnya harapan seberapa jauh prilaku tersebut akan memberikan hasil yang diingini. Teori ini mengandung tiga variabel penting, yaitu :
  •  Daya tarik hasil : seberapa jauh individu memeberi arti penting pada potensi hasil dan penghargaan yang dapat dicapai dalam pekerjaan.
  •  Hubungan kinerja penghargaan : derajat keyakinan individu bahwa tingkat kinerja (prestasi pekerjaan) akan memberikan hasil (penghargaan) yang diingini.
  •  Hubungan upaya kinerja : derajat presepsi individu bahwa melakukan tingkat upaya tertentu akan menghasilkan kinerja (prestasi pekerjaan).

         Dalam arti bahwa prestasi pekerjaan tergantung dari tercapainya tujuan individu, dan penghargaan organisasi. Selanjutnya, prilaku individu tergantung dari harapan apakah hasilnya akan memberikan kinerja yang dapat memenuhi tujuannya memperoleh penghargaan organisasi.

Tulisan 2 Softskill


2. Teori X dan Y
        Douglas Mc Gregor mengemukakan adanya dua pandangan yang berbeda dari dalam diri manusia, yaitu pandangan yang pada dasarnya negatif, disebutnya Teori X, dan pandangan yang pada dasarnya positif, disebutnya Teori Y. Demikian juga terdapat dua golongan manajer yang masing-masing memiliki dua pandangan tersebut, dan membentuk presepsi atau asumsinya terhadap karyawan.
Manajer yang termasuk dalam Teori X mempunyai empat asumsi sebagai berikut :
  •           Karyawan yang memnag sifatnya tidak menyukai pekerjaan dan sedapat mengkin berusaha menghindarinya karena sifat itu, karyawan harus dipaksa, diawasi, diancam hukuman agar bekerja mencapai tujuan.
  •                     Karyawan tidak mau tanggung jawab dan hanya ingin melaksanakan perintah saja.
  •                  Karyawan mementingkan jaminan kepastian kerja dan tidak mempunyai ambisi.

    Sebaliknya manajer yang termasuk Teori Y mempunyai empat asumsi yang berlainan :
  •                     Karyawan dapat memandang kerja sebagaimana halnya dengan istirahat atau rekreasi (hidup manusia membutuhkan variasi: kerja-istirahat-rekreasi).
  •                Karyawan dapat melakukan pengendalian diri, jika diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (dalam prakteknya, karyawan tidak akan berbuat semaunya dalam pekerjaan).
  •                     Rata-rata karyawan dapat menerima bahkan menerima tanggung jawab (buktinya, jarang yang menolak kenaikan jabatan).
  •                  Potensi kemampuan karyawan belum digunakan sepenuhnya termasuk kemampuan membuat keputusan, karena itu diperlukan pendidikan dan kesempatan agar potensi tersebut dapat diaktualisasikan.

        Partisipasi dalam pembuatan keputusan, tanggung jawab, kesempatan dan kepercayaan akan meningkatan motivasi kerja.
3. Teori dua faktor
            Teori dua faktor (two factors theory) diajukan oleh Federick Herzberg yang menyatakan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan kepuasan bekerja (job satisfaction) ternyata berbeda dan terpisah dari factor-faktor yang mengakibatkan ketidakpuasan bekerja (job dissatisfaction).
  •                        Faktor-faktor yang bisa memberi kepuasan (satisfier) ialah faktor-faktor intrinsik seperti kesempatan, pengakuan, tanggung jawab, kemajuan dan perkembangan yang dapat memberi motivasi kepada karyawan untuk bekerja keras, dan disebut motivating factors.
  •               Faktor-faktor yang bisa mengakibatkan ketidakpuasan (dissatisfier) ialah faktor-faktor ekstrinsik, seperti upah, syarat-syarat kerja, hubungan dengan sejawat dan bawahan, jaminan sosial yang bisa mencegah kekecewaan bekerja, tetapi tidak bisa memberikan motivasi, dan disebut hygieni factors.
  •  

Tulisan 1 Softskill


A. TEORI MOTIVASI AWAL
          Konsep motivasi pada awalnya dikembangkan pada tahun 1950-an melalui tiga teori utama, yaitu teori hierarki kebutuhan, teori X dan Y, serta teori dua faktor.
1. Teori Hierarki Kebutuhan
            Teori hierarki kebutuhan (hierarchy of needs theory) dikembangkan oleh Abraham Maslow yang menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dengan urutan sebagai berikut :
  •                      Kebutuhan fisiologis (physiological needs), berupa makan, minum, tempat tinggal, dan kebutuhan  fisik lainnya.
  •                        Kebutuhan akan jaminan keamanan (safety needs), yaitu rasa aman dan terlindung dari risiko fisik dan mental.
  •                         Kebutuhan sosial (social needs), berupa persahabatan, keakbraban, penerimaan, dan keterkaitan.
  •                         Kebutuhan harga diri (needs esteem), yaitu dihormati, diakui, disegani, dan kewibawaan.
  •                Kebutuhan aktualisasi diri (self actualization needs), yaitu prestasi, perkembangan, dan tanggung jawab.

                 Pada umumnya, manusia akan didorong untuk memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi. Motovasi hanya efektif dengan memenuhi kebutuhan yang mendesak dan paling kuat sesuai waktu, keadaan dan pengalaman yang bersangkutan. Kebutuhan yang telah terpenuhi tidak akan memberi motivasi.
        Maslow membedakan antara kebutuhan dengan urutan rendah, yaitu kebutuhsn fisiologis dan jaminan keamanan, yang harus harus dipenuhi secara external (dari luar karyawan), dan kebutuhan diurutan tertinggi, yaitu sosial, harga diri, aktualisasi diri  yang dapat dipenuhi secara internal (dari dalam karyawan). Motivasi yang efektif terletak pada kebutuhan urutan tertinggi. Namun agar kebutuhan urutan tertinggi muncul, maka kebutuhan urutan rendah harus dipenuhi terlebih dahulu.
        Berbagai teori motivasi telah dikembangkan yang kesemuanya termasuk bidang analisa prilaku manusia. Masing-masing teori memiliki kekuatan dan kelemahan sendiri. Penerapannya harus dilakukkan dengan menggabungkan unsur-unsur dari seluruh teori tersebut.