Kamis, 03 November 2011

Merajut Benang-Benang Emas

mulai menggoreskan pena kebanggaanku..
Mengikuti kata hati,ku rangkai kata demi kata..
Ku rajut benang-benang emas,hingga membentuk sulaman nan indah..
Derai air matapun turut berbicara,
seakan menjadi saksi bisu akan kesungguhan dan kesabaranku..
Tak jarang jarum sulam melukai jariku..
Seolah tak menghiraukan rasa ngilu itu,
harapan besar menyelesaikan sulaman benang-benas emas dgn sempurna,
menggerakan aku 'tuk tetap melanjutkan rajutan yg tertunda..
Bercak-bercak darah memberikan sentuhan alami pada rajutan benang-benang itu..
Bekasnya tak kan hilang kecuali aku berusaha menghilangkannya..

Tetesan keringat turut menemaniku..
Rasa letih yg menyelinap dalam benak ku membuatku ingin segera mengakhiri pekerjaan ini..
Hampir setiap detiknya aku mengeluarkan pertanyaan yg sama dalam hati "Tuhan, apa aku sanggup menyelesaikan ini?"
seakan mendapat bisikkan sang malaikat,
meyakinkan bahwa aku mampu menyelesaikannya karena Tuhan selalu bersamaku.
Semangadku kembali membara..
Tak lagi pedulikan letih,luka,ataupun berjuta rintangan lainnya..
Karena aku melihat cahaya kebahagian yg telah menantiku di ujung sana..
Segera ku lanjutkan pekerjaanku sambil berkata dalam hati "tuntun aku dgn kuasaMu dan antar aku pada titik kebahagianMu wahai Zat yang MAHA SEMPURNA"

"Semu"

Langit begitu teduh dgn hadirmu,awan sentiasa payungi langkahku..
Kicauan burung laksana melodi pagi hari,m'buat jantung berdegup kencang dan alirah darah mengalir deras..
Begitu sempurna kau lukiskan cerita di lembar itu

ingin ku hentikan waktu,namun mustahil aku lakukan..
Tak ingin tinggalkan hari itu,tak ingin hapuskan cerita itu..

Mata terbelalak menatap semua yg ada di sekitarku,dan berkata
"oh Tuhan,aku tengah berangan-angan"
aku sadar, hidup adalah masa depan.
Bukan diam,bukan terpaku pada masa lalu,bukan pula sekedar angan-angan.
Aku harus hidup dalam kedinamisan.

Aku cinta masa lalu ku .
Yaa.. Tapi itu bukan hidup ku !
Aku hidup bagai raga tak bernyawa !
Hanya diam,tanpa PERLAWANAN !
"sadarkan aku Tuhan , ini bukan jalan hidupku!"

kenangan tinggalah kenangan..
Tapi hidup harus terus berjalan !

Belajar,,,

Aku memang buta,
tapi aku tidak tuli..
Aku memang bisu,
tapi aku punya hati..
Nurani ku berbicara .
Kelopak mata mulai lelah ,
kantungnya mulai berisi ,
lingkaran matapun tak lg cerah .
Bukan aku mengeluh , sama sekali bukan !
Aku berkaca dan bertanya2 pada bayanganku layaknya org gila .
Yaa.. Aku lebih bangga menyebut diriku orang gila dari pada orang lain menyebutku manusia yg tak punya harga diri !
Bukankah orang gila tak pernah mengaku gila ?
Jadi siapa yg lebih gila , aku yg bangga mengaku org gila atau org lain yg mengaku waras ?
Entahlah keduanya hanya sebagai asumsi .
Dan yg pasti ,
saat ini aku tengah belajar .
Belajar mengenal pribadiku ,
belajar menjadi diriku sendiri ,
atau mungkin aku akan belajar menjadi orang gila .
Bukankah Tuhan menciptakan segala sesuatu memiliki tujuan ?
Hanya saja manusia memiliki keterbatasan untuk mengetahui secara pasti dan tak jarang yg menyalah artikan .
Aku percaya ,
Tuhanku tak pernah tidur apalagi tertidur .
Aku yakin ,
Tuhanku tak pernah lupa apalagi lalai .
Tugas manusia adalah ikhtiar .
Janji Tuhan itu benar dan hukum Tuhan pun nyata .
Apa yg terjadi dalam kehidupan yg fana ini adalah ketetapan dari-Nya .
Hidup dan mati milik Tuhan .
Kenikmatan yg dirasakan asalnya dari uluran kasih sayang Tuhan .
Bahkan musibah dan cobaan pun adalah bentuk cinta kasih Tuhan .
Dunia hanyalah persinggahan .
Stasiun akhirnya adalah akhirat . .
Semua yg ada di alam fana ini milik Tuhan ,
lalu apa yg pantas disombongkan oleh insan yg penuh dgn keterbatasan ?
Tidak ada !
Kesombongan adalah pakaian Tuhan !
Makhluk kecil yg kerjanya menengadahkan tangan seyogyanya bersyukur atas apa yg diberikan Tuhan .
Jika ingin mendapat lebih,
maka perlakukan Tuhan dgn 'lebih' pula .
Yaa semua yg ku tulis ini mungkin hanya teori belaka yg blm dapat aku aplikasikan dalam kehidupanku yg nyata .
Tapi setidaknya aku mulai memahami ,
bahwa kebahagiaan yg hakiki adalah berlapang dada ketika kenyataan tak sesuai harapan .

Tugas Soft-skill (Periode 2) - part 1

 Pemuda dan Sosialisasi

Pemuda
        Pemuda adalah generasi baru penerus generasi lama yang sangat memerlukan bimbingan dalam segala hal yang akan dihadapinya atau dijalaninya. Pemuda cenderung selalu cepat dalam mengambil keputusan tanpa memikirkan panjang akibat dari keputusan yang diambilnya. Semua itu dikarenakan keterbatasan pengetahuan para pemuda dalam menghadapi persoalan, maka itu pemuda disebut sebagai generasi yang sangat membutuhkan bimbingan dalam segala hal.
     Pemuda membutuhkan bimbingan yang baik dan benar, dan ada pembenaran dari bimbingan itu. Bimbingan atau pendidikan yang didapatkan pemuda didapat dari beberapa media, seperti pendidikan yang didapat dikeluarga, sekolah dan lingkungan tempatnya bergaul. Proses dimana pemuda membentuk kepribadian disebut proses sosialisasi. Karena melaui proses tersebut pemuda dapat belajar menghayati atau mengenal norma-norma dan nilai-nilai sosial sehingga pemuda dalam beprilaku yang sesuai dengan prilaku masyarakatnya.
        Pada masyarakat sekarang, banyak pemuda yang tidak beprilaku yang sesuai dengan peraturan atau prilaku masyarakatnya. Sering kali masyarakat menyebutnya sebagai pemuda nakal. Contoh pemuda nakal, yaitu pemuda yang menggunakan narkoba, minum-minuman keras, dll. Hal tersebut sangat membuat masyarakat benci terhadap pemuda zaman sekarang, karena perbuatan mereka yang sangat merugikan banyak orang termasuk dirinya sendiri. Untuk itu disarankan agar pemuda dapat memberikan dan menurunkan suatu budaya atau prilaku atau kebiasaan yang baik untuk generasi berikutnya.

Sosialisasi
      Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan tuntutan atau prilaku masyarakatnya.
Media Sosialisasi
1. Keluarga
        Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang sekitar lingkungan keluarganya, seperti cara makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berprilaku. Melalui lingkungan keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup sehari-hari.
   Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anak agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si Anak. Oleh karena itu orang tua sangat berperan untuk:
1) memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya,
2) mendorong agar anak dapat membedakan antara prilaku benar atau salah, baik atau buruk, pantas dan tidak pantas dan sebagainya, serta
3) memberikan contoh prilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya.
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal 2 macam pola sosialisai, yaitu:
1) Sosialisasi Represif, ciri-cirinya:
·         menghukum prilaku yang keliru,
·         hukuman dan imbalan material,
·         kepatuhan anak,
·         komunikasi sebagai perintah,
·         komunikasi nonverbal,
·         sosialisasi berpusat pada orang tua,
·         anak memperhatikan keinginan orang tua, dan
·         keluarga merupakan dominasi orang tua.
2) Sosialisasi partisipasi, ciri-cirinya:
·         memberikan imbalan bagi prilaku yang baik,
·         hukuman dan imbalan simbolis,
·         otonomi anak,
·         komunikasi sebagai interaksi,
·         komunikasi verbal,
·         sosialisasi berpusat pada anak,
·         orang tua memperhatikan keinginan anak, dan
·         keluarga merupakan kerja sama ke arah tujuan.
   Keseluruhan sistem belajar mengajar sebagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa disebut sistem pendidikan keluarga.
2.  Kelompok Bermain
   Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain. Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, antara lain sebagai berikut:
·    Rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.
·      Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelommpok persahabatan.
·   Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan sebagainya yang mungkin tidak didapatkan di rumah.
·       Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak.
·      Pada umumnya, kelompok persahabatan mempunyai pola prilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
3.  Lingkungan sekolah
   Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum mereka temukan, bail di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-peranan baru dikemudian hari, manakala tidak lagi tergantung pada orang tuanya. Fungsi nyata pendidikan :
·      Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
·      Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat.
4.  Lingkungan kerja
    Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk dibah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja dilingkungan tersebut.
5.  Media massa
    Media massa didefinisikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap prilaku khalayaknya. Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat.

Bentuk-Bentuk Sosialisasi
a.  Sosialisasi Primer
adalah sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil.
b.  Sosialisasi Sekunder
pada tahap ini terjadi desosialisasi, yaitu proses pencabutan indentitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu pemberian identitas yang baru yang didapat mealui institusi sosial.

Tahap-Tahap Sosialisasi
1.  Masa Anak-anak
2.  Masa Remaja
3.  Masa Dewasa

Kesimpulan
        Pemuda adalah generasi yang sangat memerlukan bimbingan dalam mengambil tindakan, hal itu dapat dipengaruhi oleh bagaimana pembentukan kepribadian si pemuda itu sendiri. Pembentukan kepribadian itu melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi, media awalnya adalah keluarga. Pemuda mendapatkan pembelajaran pertama dari keluarga, hal itu sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi yang akan dialami pemuda. Proses tersebut, akan mmpengaruhi segala prilaku pemuda di tengah masyarakat sebagai anggota masyarakat.


Tugas Soft-skill (Periode 1) - part 1

Penduduk, masyarakat, dan kebudayaan

1. Penduduk
          Penduduk adalah kesatuan masyarakat yang tinggal di daerah yang sama atau suatu wilayah. Penduduk juga terikat oleh aturan-aturan yang berlaku di daerah atau wilayah nya bertempat. Sebagai contoh adalah penduduk yang ada di Indonesia, penduduk di Indonesia harus mematuhi segala aturan-aturan yang berlaku di Negara Indonesia.
         Penduduk juga akan selalu mengalami pertumbuhan dimanapun daerah atau wilayahnya. Pertumbuhan penduduk dalam suatu wilayah akan mempengaruhi semua aspek kehidupan. Pertumbuhan penduduk dipengaruhi karena adanya jumlah tertentu, yaitu jumlah kematian dan kelahiran yang ada pada wilayah tersebut.

2. Masyarakat
         Masyarakat adalah sekumpulan manusia yang tinggal di wilayah tertentu yang selalu berhubungan satu sama lain dengan waktu yang cukup lama. Dalam masyarakat, orang-orang saling berinteraksi, bekerja sama, saling tolong menolong sehingga tercipta suatu hubungan baik antar individu atau keluarga.
      Dimasyarakat juga terdapat suatu kebiasaan yang merupakan suatu tindakan yang dilakukan secara berulang-ulang. Contoh kebiasaan baik dalam masyarakat adalah mengucapkan salam ketika bertemu, atau membungkukkan badan sebagai tanda hormat kepada yang lebih tua. Hal itu membuat masyarakat telah mencapai hal-hal yang dianggap baik dalam masyarakat itu sendiri.

3. Kebudayaan
         Kebudayaan adalah segala sesuatu yang diciptakan manusia, turun menurun dari generasi ke generasi yang mempengaruhi tingkat pengetahuan dalam pikiran manusia. Kebudayaan itu berbentuk suatu budaya yang pasti ada dalam kehidupan bermasyarakat. Suatu budaya itu juga dialami bersama secara sosial oleh masyarakat. Kebudayaan juga dapat mempengaruhi kepribadian seseorang berdasarkan daerah tinggal, cara hidup, agama ataupun kelas sosial. Budaya juga dapat berubah, perubahan budaya bisa timbul karena adanya perubahan lingkungan yang didapat di masyarakat.

Kesimpulan
        Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat keterkaitan antara penduduk, masyarakat, dan kebudayaan. Penduduk adalah kesatuan masyarakat yang merupakan sekumpulan manusia yang saling berhubungan satu sama lain. Masyarakat tentu tak lepas dari konsep budaya, karena kebudayaan adalah segala sesuatu yang dipelajari dan dialami bersama secara sosial oleh masyarakat. Dalam proses pergaulannya, masyarakat akan menghasilkan budaya yang akan dipakai sebagai sarana untuk menjalankan kehidupan diwilayahnya.