Minggu, 23 Maret 2014

Definisi Catatan Kaki dan Kutipan

Catatan Kaki

Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan yang ditempatkan pada  kaki halaman atau akhir bab terhadap tulisan yang bersangkutan pada sebuah karangan ilmiah. Catatan kaki terbagi menjadi 3 macam (Sumber Referensi, Catatan Penjelas, Gabungan Sumber Referensi & Penjelas). Beberapa unsur pendukungnya (Pengarang, Judul, Data publikasi, Nomor halaman). Catatan kaki dibuat dengan tujuan sebagai berikut :

  • Pembuktian, menunjukkan tempat/sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan orang lain
  • Memberi apresiasi, penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya
  • Menyampaikan keterangan tambahan memperkuat uraian di lura persoalan dalam teks, biasanya berupa: cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting, dan sebagainya
  • Merujuk bagian lain dalam tulisan, referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu.


Dalam pembuatan catatan kaki terdapat beberapa teknik yang diketahui oleh umum, antara lain :

  • Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
  • Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
  • Beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan
  • Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
  • Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama
  • Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama.


Kutipan

Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat, buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Menurut Keraf (1997), walaupun kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang pendapat penulis.
Jenis-jenis kutipan yang diketahui sebagai berikut :

  • Kutipan tidak langsung, mengutip ide/konseporang lain dengan menggunakan bahasa/kalimat sendiri. Kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan mencantumkan nama pengarang dan nomor halaman sumber kutipan. Contoh : Seni adalah kecakapan, ketrampilan, kapabilitas, kompetensi (Endarmoko, 582)
  • Kutipan langsung, mengutip ide/konsep oranglain sesuai dengan tulisan/kalimat aslinya. Bentuk penulisan sumber kutipan pada kutipan langsung sama dengan bentuk penulisan sumber pada kutipan tidak langsung. Yang membedakan adalah penulisan kalimat kutipan.
ü  Kutipan langsung pendek, jika kalimat yang dikutip sama dengan atau kurang dari 3 baris, kalimat yang dikutip ditulis dengan diawali dan diakhiri dengan tanda kutip. Contoh : Menurut Moleong “validitas internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variabel terikat dapat ditandai sejauh variasi pada variabel bebas dapat dikontrol” (322).

ü  Kutipan langsung panjang, jika kalimat yang dikutip lebih dari 3 baris, kalimat kutipan ditulis pada paragraf tersendiri, dengan jarak 1 cm atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari margin kiri teks, dengan jarak antar baris 1,5 spasi. Contoh : Menurut Moleong, pemisahan/pemotongan (slicing) adalah proses mengidentifikasikan kaitan secara formal di antara kategori-kategori. Dalam hal ini analisis, memusatkan perhatiannya pada kategori-sentral yang muncul dari analisis sebelumnya. Kemudian kita mencoba melihat rinciannya pada beberapa aspek dalam kategori seperti: bagaimanakah hal itu berbeda secara konseptual, bagaimana mereka terkait satu dengan lainnya, apakah hal-hal itu berada pada satu tingkatan atau tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah? (293).


Contoh Catatan Kaki dan Kutipan
Judul Buku : Permukiman Tionghoa di Singkawang
Pengarang : Any Rahmayani



Catatan kaki : 24 Smatiaokioe merupakan kongsi yang lebih banyak bergerak dibidang pertanian. Bersama dengan kongsi Thaikong, kongsi ini pernah berada dalam naungan kongsi Foshoen di Monterado.
Kutipan : Pada masa kejayaan, setiap tambang emas mampu mengeluarkan dan untuk kepentingan-kepentingan publik seperti membuat dan memelihara trotoar yang luas, membuat jembatan serta pemeliharaan dan pembersihan sungai (Engelhard, 1899: 244).
Kutipan diatas termasuk dalam kutipan tidak langsung.


Catatan kaki : 23 Walaupun pada 1825 pernah meningkat menjadi lima kongsi.
Kutipan : Jumlah kongsi-kongsi yang ada dalam kongsi besar Fo Sjoen yang kemudian dikenal dengan Fo Sjoen Tjoenghang terus berkurang. Pada 1807 menjadi duabelas kongsi dan 1808 menjadi empat kongsi (Engelhard, 1899: 243)23
Kutipan diatas termasuk kutipan tidak langsung.



Catatan kaki : 29 Heidhues, dengan mengutip tulisan Yuan Bingling dalam Chinese Democraties, juga menyebutkan adanya kongsi pertanian ini (Heidhues, 2008: 55).
Kutipan : (berada pada paragraf pertama - no.2)