Pemuda dan Sosialisasi
Pemuda
Pemuda adalah generasi baru penerus generasi lama yang sangat memerlukan bimbingan dalam segala hal yang akan dihadapinya atau dijalaninya. Pemuda cenderung selalu cepat dalam mengambil keputusan tanpa memikirkan panjang akibat dari keputusan yang diambilnya. Semua itu dikarenakan keterbatasan pengetahuan para pemuda dalam menghadapi persoalan, maka itu pemuda disebut sebagai generasi yang sangat membutuhkan bimbingan dalam segala hal.
Pemuda membutuhkan bimbingan yang baik dan benar, dan ada pembenaran dari bimbingan itu. Bimbingan atau pendidikan yang didapatkan pemuda didapat dari beberapa media, seperti pendidikan yang didapat dikeluarga, sekolah dan lingkungan tempatnya bergaul. Proses dimana pemuda membentuk kepribadian disebut proses sosialisasi. Karena melaui proses tersebut pemuda dapat belajar menghayati atau mengenal norma-norma dan nilai-nilai sosial sehingga pemuda dalam beprilaku yang sesuai dengan prilaku masyarakatnya.
Pada masyarakat sekarang, banyak pemuda yang tidak beprilaku yang sesuai dengan peraturan atau prilaku masyarakatnya. Sering kali masyarakat menyebutnya sebagai pemuda nakal. Contoh pemuda nakal, yaitu pemuda yang menggunakan narkoba, minum-minuman keras, dll. Hal tersebut sangat membuat masyarakat benci terhadap pemuda zaman sekarang, karena perbuatan mereka yang sangat merugikan banyak orang termasuk dirinya sendiri. Untuk itu disarankan agar pemuda dapat memberikan dan menurunkan suatu budaya atau prilaku atau kebiasaan yang baik untuk generasi berikutnya.
Sosialisasi
Sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar individu untuk mengenal dan menghayati norma-norma serta nilai-nilai sosial sehingga terjadi pembentukan sikap untuk berprilaku sesuai dengan tuntutan atau prilaku masyarakatnya.
Media Sosialisasi
1. Keluarga
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Proses sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh orang-orang sekitar lingkungan keluarganya, seperti cara makan, berbicara, berjalan, hingga belajar bertindak dan berprilaku. Melalui lingkungan keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup sehari-hari.
Dalam keluarga, orang tua mencurahkan perhatian untuk mendidik anak agar anak tersebut memperoleh dasar-dasar pola pergaulan hidup yang benar dan baik melalui penanaman disiplin sehingga membentuk kepribadian yang baik bagi si Anak. Oleh karena itu orang tua sangat berperan untuk:
1) memberikan pengawasan dan pengendalian yang wajar sehingga anak tidak merasa tertekan jiwanya,
2) mendorong agar anak dapat membedakan antara prilaku benar atau salah, baik atau buruk, pantas dan tidak pantas dan sebagainya, serta
3) memberikan contoh prilaku yang baik dan pantas bagi anak-anaknya.
Dalam lingkungan keluarga kita mengenal 2 macam pola sosialisai, yaitu:
1) Sosialisasi Represif, ciri-cirinya:
· menghukum prilaku yang keliru,
· hukuman dan imbalan material,
· kepatuhan anak,
· komunikasi sebagai perintah,
· komunikasi nonverbal,
· sosialisasi berpusat pada orang tua,
· anak memperhatikan keinginan orang tua, dan
· keluarga merupakan dominasi orang tua.
2) Sosialisasi partisipasi, ciri-cirinya:
· memberikan imbalan bagi prilaku yang baik,
· hukuman dan imbalan simbolis,
· otonomi anak,
· komunikasi sebagai interaksi,
· komunikasi verbal,
· sosialisasi berpusat pada anak,
· orang tua memperhatikan keinginan anak, dan
· keluarga merupakan kerja sama ke arah tujuan.
Keseluruhan sistem belajar mengajar sebagai bentuk sosialisasi dalam keluarga bisa disebut sistem pendidikan keluarga.
2. Kelompok Bermain
Teman dan persahabatan merupakan pengelompokan sosial yang melibatkan orang-orang yang berhubungan relatif akrab satu sama lain. Peranan positif kelompok persahabatan bagi perkembangan kepribadian anak, antara lain sebagai berikut:
· Rasa aman dan dianggap penting dalam kelompok akan sangat berguna bagi perkembangan jiwa anak.
· Perkembangan kemandirian remaja tumbuh dengan baik dalam kelommpok persahabatan.
· Remaja mendapat tempat yang baik bagi penyaluran rasa kecewa, takut, khawatir, gembira dan sebagainya yang mungkin tidak didapatkan di rumah.
· Melalui interaksi dalam kelompok, remaja dapat mengembangkan berbagai keterampilan sosial yang berguna bagi kehidupannya kelak.
· Pada umumnya, kelompok persahabatan mempunyai pola prilaku dan kaidah-kaidah tertentu yang mendorong remaja untuk bersikap lebih dewasa.
3. Lingkungan sekolah
Di lingkungan sekolah, seseorang mempelajari hal-hal baru yang belum mereka temukan, bail di lingkungan keluarga maupun kelompok bermain. Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-peranan baru dikemudian hari, manakala tidak lagi tergantung pada orang tuanya. Fungsi nyata pendidikan :
· Sebagai modal penting dalam menentukan mata pencaharian.
· Dapat mengembangkan potensi demi pemenuhan kebutuhan pribadi dan pengembangan masyarakat.
4. Lingkungan kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar pada pembentukan kepribadian seseorang. Pengaruh dari lingkungan kerja tersebut pada umumnya mengendap dalam diri seseorang dan sukar sekali untuk dibah, apalagi jika yang bersangkutan cukup lama bekerja dilingkungan tersebut.
5. Media massa
Media massa didefinisikan sebagai media sosialisasi yang berpengaruh terhadap prilaku khalayaknya. Iklan yang ditayangkan melalui media massa mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat.
Bentuk-Bentuk Sosialisasi
a. Sosialisasi Primer
adalah sosialisasi pertama yang dialami individu sewaktu kecil.
b. Sosialisasi Sekunder
pada tahap ini terjadi desosialisasi, yaitu proses pencabutan indentitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi, yaitu pemberian identitas yang baru yang didapat mealui institusi sosial.
Tahap-Tahap Sosialisasi
1. Masa Anak-anak
2. Masa Remaja
3. Masa Dewasa
Kesimpulan
Pemuda adalah generasi yang sangat memerlukan bimbingan dalam mengambil tindakan, hal itu dapat dipengaruhi oleh bagaimana pembentukan kepribadian si pemuda itu sendiri. Pembentukan kepribadian itu melalui proses sosialisasi. Dalam proses sosialisasi, media awalnya adalah keluarga. Pemuda mendapatkan pembelajaran pertama dari keluarga, hal itu sangat berpengaruh dalam proses sosialisasi yang akan dialami pemuda. Proses tersebut, akan mmpengaruhi segala prilaku pemuda di tengah masyarakat sebagai anggota masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar