Senin, 05 November 2012

Tulisan 3 Softskill


B. TEORI MOTIVASI KONTEMPORER
            Dengan perkembangan riset yang dilakukan secara terus menerus dibidang manajemen, para peneliti telah merumuskan berbagai teori baru mengenai motivasi.
1. Teori tiga kebutuhan
            David Mc Clelland mengembangkan teori tiga kebutuhan yang mengidentifikasikan tiga motif dalam bekerja :
  • Kebutuhan untuk mencapai hasil (need for achievement / n Ach), yaitu dorongan untuk berhasil mencapai tujuan.
  • Kebutuhan akan kekuasaan (need for power / n Pow), yaitu kebutuhan untuk membuat pihak lain berprilaku sesuai kehendaknya.
  • Kebutuhan untuk afiliasi (need for affiliation / n Aff), ialah keinginan akan hubungan persahabatan dan antar pribadi.

Motivasi keberhasilan didorong oleh keinginan akan (a) tanggung jawab pribadi atas pemecahan masalah atau pencapaian tujuan, (b) menerima umpan balik segera atas hasil prestasinya, dan (c) menghadapi risiko yang memberikan tantangan. Individu dengan motivasi ini memperoleh kepuasaan apabila dapat berhasil dalam berusaha mencapai tujuan.

2. Teori mencapai tujuan
        Teori mencapai tujuan (goal getting theory) menyatakan bahwa kemauan bekerja untuk mencapai tujuan merupakan sumber utama dari motiasi kerja. Dalam organisasi, manajemen harus mengusahakan agar tujuan individu sesuai dengan tujuan organisasi. Dengan demikian, motivassi individu untuk mencapai tujuannya sekaligus juga mencapai tujuan organisasi.

3. Teori penguatan
            Teori penguatan (reinforcement theory) didukung oleh B.F.Skinner yang menyatakan bahwa prilaku individu merupakan fungsi dari konsekuensinya. Dalam arti bahwa konsekuensi yang menguntungkan akan memperkuat prilaku.

4. Teori Keadilan
            J. Stacey Adams mengembangkan teori keadilan (equity theory) yang menyatakan bahwa karyawan tidak hanya berkepentingan atas balas jasa  atau pengharagaan yang bersifat absolut untuk hasil kerjanya, tetapi juga relatif dihubungkan dengan apa yang diterima oleh karyawan lain.

5. Teori harapan
            Teori harapan (expectancy theory) yang dikemukakan oleh Victor Vroom menyatakan bahwa kecenderungan untuk berprilaku tertentu tergantung dari kuatnya harapan seberapa jauh prilaku tersebut akan memberikan hasil yang diingini. Teori ini mengandung tiga variabel penting, yaitu :
  •  Daya tarik hasil : seberapa jauh individu memeberi arti penting pada potensi hasil dan penghargaan yang dapat dicapai dalam pekerjaan.
  •  Hubungan kinerja penghargaan : derajat keyakinan individu bahwa tingkat kinerja (prestasi pekerjaan) akan memberikan hasil (penghargaan) yang diingini.
  •  Hubungan upaya kinerja : derajat presepsi individu bahwa melakukan tingkat upaya tertentu akan menghasilkan kinerja (prestasi pekerjaan).

         Dalam arti bahwa prestasi pekerjaan tergantung dari tercapainya tujuan individu, dan penghargaan organisasi. Selanjutnya, prilaku individu tergantung dari harapan apakah hasilnya akan memberikan kinerja yang dapat memenuhi tujuannya memperoleh penghargaan organisasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar