Kepemimpinan
Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan ilmu terapan dari ilmu-ilmu sosial,
sebab prinsip-prinsip dan rumusannya diharapkan dapat mendatangkan manfaat bagi
manusia. Dalam suatu organisasi kepemimpinan
merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan merupakan titik sentral dan
penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam organisasi.
atau
juga kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi
seseorang atau sekelompok seseorang untuk mencapai suatu tujuan pada situasi
tertentu. kepemimpinan adalah salah satu masalah sosial dimana seorang pemimpin
itu sendiri harus mampu memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk mencapai
tujuan bersama baik denngan cara mempengaruhi, membujuk, mempengaruhi,
memotivasi dan mengkoordinasi.
Gaya kepemimpinan
Suatu perilaku kepemimpinan yang konsisten yang kita
tunjukan dan sebagai yang diketahui pihak lain ketika berusaha mempengaruhi
kegiatan orang lain.
Macam-macam
gaya kepemimpinan:
a.
Pemimpinan Otokratis
Kepemimpinan otokratis memperlihatkan
ciri-ciri sebagai berikut : memberikan perintah-perintah yang selalu diikuti,
menentukan kebijakan karyawan tanpa sepengetahuan kayawan itu sendiri. tidak
memberikan penjelasan secara terperinci tentang rencana apa yang akan datang,
namun kabanyakan dari pemimpin otokratis sekedar mengatakan kepada anggotanya
tentang langkah-langkah yang akan segera mereka lakukan. selalu memuji kepada
mereka yang selalu mengikuti perintahnya, dan sebaliknya kebanyakan pimpinan
otokratis memberikan kritik kepada mereka yang tidak mengikuti kehendaknya.
Tipe pemimpin ini selalu jauh dengan anggotanya sepanjang masa.
b.
Pemimpin demokratis
Kebanyakan demokratis
hanya memberikan perintah setelah mengadakan musyawarah dahulu dengan
anggotanya dan Pemimpin tidak akan meminta anggotanya
mengerjakan sesuatu tanpa terlebih dahulu memberitahukan rencana yang akan
mereka lakukan. Baik atau buruk, benar atau salah adalah persoalan anggotanya
dimana masing-masing ikut serta bertanggung jawab sebagai anggotanya.
c.
Pemimpin Liberal atau Laissez-Faire
Pemimpin liberal yaitu kebebasan tanpa
pengendalian. Pemimpin tidak memimpin atau mengendalikan bawahan sepenuhnya dan
tidak pernah ikut serta dengan bawahannya. Dalam perkembangan teori ini
ada empat sifat umum yang mempengaruhi terhadap keberhasilan kepemimpinan
organisasi :
·
Kecerdasan
Pemimpin harus mempunyai kecerdesan
yang tinggi dibandingkan dengan yang dipimpin. Agar para bawahan daripada
mereka bisa menjadikan pemimpinnya sebagai panutan untuk setiap keputusan yang
ia ambil.
·
Kedewasaan
dan keleluasaan yang baik
Kedewasaan
dan Keleluasaan Hubungan Sosial Kepemimpin cenderung menjadi matang dan mempunyai
emosi yang stabil, serta mempunyai perhatian yang luas terhadap
aktifitas-aktifitas sosial. Ini juga sangat penting untuk cara pengambilan
keputusan dan memecahkan sebuah masalah dalam persoalan yang sedang mereka hadapi.
·
Motivasi
Diri dan Dorongan Prestasi
Para
pemimpin secara relatif mempunyai dorongan motivasi yang kuat untuk
berprestasi. Mereka berusaha mendapatkan penghargaan yang intrinsic (dari
dalam) dibandingkan dari yang ekstinsik (dari luar).
·
Sikap-sikap
Hubungan Manusia
Pemimpin-pemimpin yang berhasil mau mengakui harga diri dan
kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak padanya. dengan arti pemimpin-pemimpin
yang berhasil mengakui dibalik keberhasilannya ada banyak orang pendukung untuk
keberhasilannya baik itu para karyawan, keluarga maupun hanya staf pembantu.
Kesimpulan
Kepemimpinan adalah suatu prinsip-prinsip
yang digunakan untuk mendapatkan manfaat bagi semua bawahannya serta
disekitarnya. Adanya kepemimpinan juga guna untuk mendapatkan suatu pencapaian
tujuan yang sama didalam pengambilan keputusan.
Seorang pemimpin harus dapat mengayomi
para bawahan atau para pegawai nya, menurut saya keberhasilan seorang pemimpin ditunjukkan
apabila seorang pemimpin tersebut dapat merangkul atau memotivasi para
karyawannya atau bawahannya agar lebih baik sehingga antara pimpinan dan
pegawainya dapat berkontribusi untuk sama-sama memajukan perusahaan yang ia
pimpin.
Dalam
gaya kepemimpinan yang ada saya lebih condong untuk memilih tipe kepemimpinan
demokrasi, dikarenakan pada gaya kepemimpinan demokrasi pemimpin dan pegawainya
dapat bekerjasama dan bebas mengeluarkan aspirasi masing-masing serta pendapat
tanpa harus takut disalahkan dan dipaksa untuk mengikuti kebijakan yang ada
tidak lain karena dalam gaya kepemimpinan ini, apapun masalah yang ada akan
dimusyawarahkan sehingga mencapai kata sepakat.