Catatan Kaki
Catatan kaki adalah keterangan-keterangan atas teks/naskah/tulisan
yang ditempatkan pada kaki halaman atau
akhir bab terhadap tulisan yang bersangkutan pada sebuah karangan ilmiah.
Catatan kaki terbagi menjadi 3 macam (Sumber Referensi, Catatan Penjelas, Gabungan
Sumber Referensi & Penjelas). Beberapa unsur pendukungnya (Pengarang, Judul,
Data publikasi, Nomor halaman). Catatan kaki dibuat dengan tujuan sebagai
berikut :
Dalam pembuatan catatan kaki terdapat beberapa teknik yang diketahui oleh umum, antara lain :
- Pembuktian, menunjukkan tempat/sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibuktikan orang lain
- Memberi apresiasi, penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya
- Menyampaikan keterangan tambahan memperkuat uraian di lura persoalan dalam teks, biasanya berupa: cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting, dan sebagainya
- Merujuk bagian lain dalam tulisan, referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu.
Dalam pembuatan catatan kaki terdapat beberapa teknik yang diketahui oleh umum, antara lain :
- Harus disediakan ruang secukupnya di bagian bawah halaman tulisan
- Beri garis di bagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman
- Beri nomor penunjukkan di bawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan
- Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan
- Jika lebih dari 1 baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama
- Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi kalau ada dalam halaman yang sama.
Kutipan
Kutipan adalah bagian dari pernyataan, pendapat,
buah pikiran, definisi, rumusan, atau hasil penelitian dari penulis lain atau
penulis sendiri yang telah terdokumentasi. Menurut Keraf (1997), walaupun
kutipan atas pendapat seorang ahli itu diperkenankan, tidaklah berarti bahwa
keseluruhan sebuah tulisan dapat terdiri dari kutipan-kutipan. Garis besar
kerangka karangan serta kesimpulan yang dibuat harus merupakan pendapat penulis
sendiri. Kutipan-kutipan hanya berfungsi sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapat penulis.
Jenis-jenis kutipan yang diketahui sebagai berikut :
- Kutipan tidak langsung, mengutip ide/konseporang lain dengan menggunakan bahasa/kalimat sendiri. Kutipan tidak langsung dituliskan dalam kalimat/teks, dengan mencantumkan nama pengarang dan nomor halaman sumber kutipan. Contoh : Seni adalah kecakapan, ketrampilan, kapabilitas, kompetensi (Endarmoko, 582)
- Kutipan langsung, mengutip ide/konsep oranglain sesuai dengan tulisan/kalimat aslinya. Bentuk penulisan sumber kutipan pada kutipan langsung sama dengan bentuk penulisan sumber pada kutipan tidak langsung. Yang membedakan adalah penulisan kalimat kutipan.
ü Kutipan langsung pendek, jika kalimat yang dikutip
sama dengan atau kurang dari 3 baris, kalimat yang dikutip ditulis dengan
diawali dan diakhiri dengan tanda kutip. Contoh : Menurut Moleong “validitas
internal yang dinyatakan sebagai variasi yang terjadi pada variabel terikat
dapat ditandai sejauh variasi pada variabel bebas dapat dikontrol” (322).
ü Kutipan langsung panjang, jika kalimat yang dikutip
lebih dari 3 baris, kalimat kutipan ditulis pada paragraf tersendiri, dengan
jarak 1 cm atau kurang lebih 10 ketuk/spasi dari margin kiri teks, dengan jarak
antar baris 1,5 spasi. Contoh : Menurut Moleong, pemisahan/pemotongan (slicing)
adalah proses mengidentifikasikan kaitan secara formal di antara kategori-kategori.
Dalam hal ini analisis, memusatkan perhatiannya pada kategori-sentral yang
muncul dari analisis sebelumnya. Kemudian kita mencoba melihat rinciannya pada beberapa
aspek dalam kategori seperti: bagaimanakah hal itu berbeda secara konseptual,
bagaimana mereka terkait satu dengan lainnya, apakah hal-hal itu berada pada
satu tingkatan atau tingkatan yang lebih tinggi atau lebih rendah? (293).
Contoh Catatan
Kaki dan Kutipan
Judul Buku : Permukiman Tionghoa di Singkawang
Pengarang : Any Rahmayani
Catatan kaki : 24 Smatiaokioe merupakan
kongsi yang lebih banyak bergerak dibidang pertanian. Bersama dengan kongsi
Thaikong, kongsi ini pernah berada dalam naungan kongsi Foshoen di Monterado.
Kutipan : Pada masa kejayaan, setiap tambang emas mampu mengeluarkan dan untuk kepentingan-kepentingan publik seperti membuat dan memelihara trotoar yang luas, membuat jembatan serta pemeliharaan dan pembersihan sungai (Engelhard, 1899: 244).
Kutipan diatas termasuk dalam kutipan tidak langsung.
Catatan kaki : 23 Walaupun pada 1825
pernah meningkat menjadi lima kongsi.
Kutipan : Jumlah kongsi-kongsi yang ada dalam kongsi
besar Fo Sjoen yang kemudian dikenal dengan Fo Sjoen Tjoenghang terus berkurang.
Pada 1807 menjadi duabelas kongsi dan 1808 menjadi empat kongsi (Engelhard,
1899: 243)23
Kutipan diatas termasuk kutipan tidak langsung.
Catatan kaki : 29 Heidhues, dengan
mengutip tulisan Yuan Bingling dalam Chinese Democraties, juga menyebutkan
adanya kongsi pertanian ini (Heidhues, 2008: 55).
Kutipan : (berada pada paragraf pertama - no.2)